Bermain merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan sekaligus memiliki unsur pendidikan bagi anak. Sejalan dengan definisi sederhana ini, bermain memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut.
1. Motivasional. Bermain dilakukan atas motivasi intrinsik dari seorang anak atau berdasarkan keinginan sendiri serta untuk kepentingan sendiri.
2. Emosional. Bermain adalah kegiatan yang melibatkan emosi-emosi positif pada diri seorang anak. Hal ini tercermin seperti ketika meluncur dari tempat yang tinggi secara berulang-ulan tanpa rasa takut.
3. Fleksibilitas. Kegiatan bermain biasanya ditandai dengan mudahnya melakukan permainan yang berbeda-beda atau beralih dari satu permainan ke permainan dengan menyenangkan.
4. Enjoyable. Aktivitas bermain lebih mengutamakan proses bermain, tanpa memperhatikan hasil akhir dari bermain. Anak bermain dengan tanpa harus memperhatikan prestasi apa yang akan didapat apabila ia dapat melakukan hal tersebut. Mereka cenderung terpusat pada proses bermain, seperti anak bisa memasang gambar sesuai dengan bentuknya.
5. Terbuka. Anak bebas memilih permainan atas kehendaknya tanpa ada yang menyuruh atau memaksa. Ketika seorang anak menyusun balok akan disebut bermain seandainya aktivitas tersebut atas kehendak sendiri tanpa ada yang menyuruh atau memaksa.
6. Imajinatif. Bermain mempunyai daya imajinasi yang tinggi. Seorang anak yang mempunyai daya imajinasi tinggi akan memungkinkan anak bereksperimen pada hal-hal yang baru. Biasanya realitas internal lebih diutamakan dari pada realitas eksternal, karena anak akan memberikan makna baru terhadap obyek yang dimainkan, dan mengabaikan keadaan obyek yang sesungguhnya. Misalnya anak yang pura-pura membakar sate tapi yang sebenarnya hanya mengipasi kepingan gambar yang berbentuk ayam, sapi, kuda, bebek, atau menganggap guling sebagai seekor kuda.
7. Bebas. Bermain bebas dari aturan-aturan yang ditetapkan dari luar dan hanya menuntut keterlibatan aktif dari sang anak.
8. Dimensional. Bermain mempunyai batasan tertentu. Tanpa mengabaikan kebebasan dalam bermain, bermain memiliki dimensi sebagai barometer sejauh mana aktivitas yang dilakukan anak bisa dikategorikan ke dalam aktivitas bermain atau bukan aktivitas bermain. Seandainya aktivitas tersebut dianggap bukan aktivitas bermain lagi, biasanya anak tidak lagi bisa menikmati aktivitas yang dilakukannya.